Alfatih yang masih berada di kamarnya setelah melakukan perjalanan dengan sepedanya ke hutan lindung, kini memandang ke rumah Kades yang berada di seberang kamarnya. Ia penasaran pada suara seorang perempuan yang menawarkan makan siang di sebelah rumahnya. Al Fatih mendongakkan kepalanya ke jendela mencoba melihat siapa pemilik suara yang dia merasa kenal.