Aurel melangkah mendekati benda-benda sejarah yang akan dijadikan sebagai barang bukti untuk bisa menemukan kedua orang tua kandungnya. Tangan bergetar menyaksikan benda-benda tersebut kemudian ia menyentuh satu persatu benda yang ada di hadapannya lalu mencium dan mendekapnya erat di dadanya. Aurel merasa dadanya sesak dan nyaris tidak bisa bernafas.