"Sudah tidak usah khawatir karena Ayahanda akan menyuruh anak buah untuk datang ke desa tersebut dan menanyakan berapa total biaya yang dibutuhkan untuk hadiah sehingga kalian tetap bisa iuran namun uangnya akan kembali kepada teman-temanmu."
Ayyubi memandang kedua orang tuanya dengan mata berbinar. Ia sama sekali tidak pernah berpikir tentang menyuruh orang untuk menghandle semua masalahnya di belakang layar agar teman-temannya tidak mengira dirinya yang melakukannya.
"Terima kasih, Ayahanda atas segala sumbangan pikiran dan sumbangan yang lain. Ayahanda memang selalu yang terbaik."
"Maksudnya sumbangan yang lain itu apa? Kamu pikir Ayahanda akan membayar semua hadiah yang akan mereka minta?"
Ayyubi terpana karena ia salah paham terhadap keputusan yang ayahnya buat. Amira yang mendengar suaminya menggoda anaknya melototkan matanya.
"Kanda . . . ."
"Hahaha, Iya Dinda aku tahu. Apapun akan aku lakukan untuk anak-anakku."
"Anakku juga kali ya."
"Iya, anak kita. Muah."