Setelah mengantarkan ibundanya sampai ke ruang kerja ayahandanya, Al-fatih segera meninggalkan perusahaan ayahandanya dengan kecepatan tinggi menuju hutan wisata, tempat dimana ia menemukan gadis yang sedang bersedih akibat gagal menikah. Ia berharap di sana bisa menemukan Malika untuk yang kedua kalinya. Alfatih benar-benar penasaran terhadap gadis yang tadi ia lihat. Ia ingin memastikan bahwa gadis yang menjadi pengantin yang ditinggalkan oleh calon suaminya saat ijab kabul akan dilakukan itu bukan Malika
Sampai di hutan wisata, Al-fatih segera melangkah dengan cepat menuju sungai yang baru saja menjadi tempat bertemunya dua anak manusia yang saling mengintimidasi.
Pandangan matanya ia arahkan ke seluruh wilayah hutan wisata, mencoba mencari sosok gadis yang masih memakai pakaian kebaya pengantinnya.
"Hai gadis yang ditinggalkan oleh calon suamimu saat akan ijab kabul berlangsung, dimana kamu?" tanya Al Fatih sambil terus melangkah menjauhi pintu masuk hutan wisata.