Dalam perjalanan pulang Amira dan Alfatih masih saling diam sibuk dengan pikiran masing-masing. Amira yang melihat anaknya diam sambil terus fokus ke Jalan raya sesekali memandang wajah arogan anak pertamanya. Dalam hati ia tersenyum menyadari bahwa memang apa yang dikatakan oleh dokter Aisyah kepadanya tentang Al-fatih yang merupakan duplikat dari Khalid betul-betul nyata.
Al Fatih tumbuh menjadi seorang pria yang pendiam. Jarang sekali bicara kepada siapapun termasuk kepada Amira dan Khalid sebagai orang tuanya. Al Alfatih hanya akan membicarakan hal-hal yang penting saja dengan ayahanda dan ibundanya. Beberapa kali memang mereka tampak akrab ketika membahas urusan Keraton bersama Sultan Adhyaksa yang usianya sudah memasuki 75 tahun.