Malam itu Khalid dan Amira benar-benar menginap di bukit Mentawa, menempati sebuah asrama perwira yang berada dekat dengan asrama Syarief dan Andien. Sebuah rumah sederhana yang sellau difungsikan untuk para perwira yang bertugas mendampingi prajurit melakukan latihan, yang dilengkapi dengan sebuah kamar tidur dan dapur. Khalid dan Amira masuk setelah beberapa anak buah Khalid mengantar pakaian mereka.
"Kita akan menginap berapa malam di sini, Kanda?"
"Berapapun yang istriku minta. Aku tidak keberatan kalau istriku memintaku untuk menunggunya sampai tua."
"Ck, jangan sampai tua. Tempat ini hanya cocok untuk kita wisata bukan untuk harian, jangan sampai tua."
Khalid mengangguk lalu meletakkan tas dan perlengkapan lain di meja yang ada di sudut kamar. setelah menyapu kasur dan kamarnya, ia merebahkan tubuhnya sambil memandang pemandangan lembah yang terkspos melalui jendela di sebelahnya.