Setelah sampai di markas tempat Syarif dan prajuritnyaberlatih, Khalid diinterogasi oleh Syarif dengan beberapa pertanyaan yang menyudutkan dirinya. Syarif tahu bagaimana putri Amira selama ini. ia selalu tidak pernah membiarkan dirinya teraniaya dan selalu memilih untuk meninggalkan orang yang membuat dirinya tidak nyaman saat bersamanya.
"Kalau boleh saya tahu, ada masalah apa antara Tuan Khalid dengan Putri ? Saya khawatir dia sakit hati dan meninggalkan Tuan begitu saja. Bukan tanpa alasan seperti apa yang selama ini Tuan pikirkan. Saya mengenal benar bagaimana tabiat putri Amira yang memilih diam dan menyingkirkan diri dari pada ribut dengan orang yang membuatnya kesal."
"Tadi pagi saya membawanya ke kantor, Tuan. Saya memang berniat mengenalkan dia dengan karyawan, namun belum sempat melakukannya, seorang karyawan saya masuk dan menyampaikan laporan bulanan. Aku terlalu sibuk memeriksa laporan itu tanpa mempedulikan dia yang duduk di sofa."