Arsan uring-uringan. Pasalnya, putri Anjani menguncinya di kamar dan tidak mengijinkannya keluar setelah mengantar kepergian putri Amira dan Khalid.
"Kamu benar-benar gila ya, Anjani. Suami menagantar saudara sendiri pergi tapi kau malah mengurung diri di kamar seolah bersembunyi. Apa motifmu, coba?"
"Pokoknya Dinda tidak mau ya, Kangmas dekat-dekat sama Kak Amira. Sejak kemarin kan Kangmas sudah dekat banget sama dia?. Aku tidak suka dan aku tidak mau."
Arsan membuang kertas yang sedang ia pegang ke hadapan Putri Anjani. Ia benar-benar tidak menyangka kalau istrinya bisa berbuat nekad seperti saat ini. Awalnya ia masuk kamar pengantinnya karena ingin mengambil pakaian ganti untuk bergabung dengan Syarif dan pasukannya. Arsan berniat untuk mengikuti pelatihan di luar istana bersama pasukan kesultanan.
"Kangmas boleh marah pada Dinda asalkan Kangmas mau tetap di sini bersamaku."