"Kangmas Arsan? "Anjani nampak kaget melihat kemarahan Arsan begitu juga Said. Ia memang sengaja untuk membuat Arsan menjadi marah atas segala sikapnya terhadap Anjani, namun Said pura-pura memberi hormat. Arsan yang melihat kedekatan Putri Anjani dan Said. Said yang merasa dikhianati oleh putri Anjani, matanya berkilat menahan emosi yang sejak tadi muncul saat melihat Anjani bersama Arsan datang ke lapangan panahan sore itu.
Said yang kesal akhirnya pergi meninggalkan alasan dan dan Anjani yang kini saling tatap, saling mengintimidasi dan saling mempertahankan ego masing-masing. Anjani benar-benar bingung antara berlari mengejar Said, kekasih yang sudah bersamanya selama dua tahun terakhir ini atau menenangkan Arsan, calon suami yang sebentar lagi akan dinikahinya karena ia pemenang sayembara yang diselenggarakan oleh sultan Adyaksa ayahnya.