Sultan Adhyaksa menganggukkan kepalanya kemudian merenung membayangkan kehidupannya di masa yang lalu. Ia mencoba menganalisa apakah ada orang yang sejak dulu dekat dengan Pamularsih dan dekat dengan dirinya yang dimungkinkan menjadi donatur pemberontakan Pamularsih. Melihat Sultan terdiam dalam jangka waktu yang agak lama, Amira Khalid dan Andika saling pandang. Meskipun Sultan Adhyaksa tidak menjawab mereka yakin bahwa Sultan Adhyaksa memiliki kenangan yang banyak yang menyangkut tentang kehidupan Sultan Adhyaksa muda saat mereka masih bersekolah.
"Aku merasa tidak memiliki musuh sama sekali anak-anakku. Kanjeng Romo dibesarkan oleh eyang dengan pendidikan terbaik yang tidak didapatkan di manapun.
