Mendengar perdebatan ketiga anak muda di depannya, sultan Adyaksa Muda II mendehem. Ia mencoba mengalihkan perhatian mereka sekali lagi. Amira, Khalid dan Andika segera diam dan duduk menghadap sultan. Sultan adyaksa mengangguk lalu tersenyum.
"Katanya mau membahas rencana mengapa jadi saling menggoda begini?"
"Maaf, Kanjeng Romo kami khilaf."
"Ok, baiklah, tidak masalah. Aku tahu kalian pasti sangat lelah menjadi ujung tombak kesultanan. Romo sangat paham bagaimana rasanya menghabiskan waktu untuk urusan negara padahal kalian seharusnya masih bersenang-senang di usia kalian yang masih muda. Tapi maaf, sekarang kita harus membahas rencana awal kita dalam menghadapi pasukan Pamularsih. Semoga setelah kudeta yang akan dilakukan olehnya, kalian bisa lebih tenang daam menikmati hari-hari kalian. Aku bisa menikahkan anak-anakku, Amira, Anjani, Andika dan Rashid. Itu impian Romo."