"Mobilnya bagus, Tuan. Tapi apa tidak ada kesenjangan ya? Mobil Anda terparkir di pengunjung VIP tapi, mengapa Tuan duduk di kursi ekonomi? Tidak kebalik?"
Khalid memandang laki-laki di depannya sambil mencibir. Ia benar-benar bangga pada istrinya yang berhasil mengangkat lalu mengempaskan pria penggoda di depannya. Laki-laki yang mengaku kaya itu menggaruk kepalanya kemudian memandang teman-temannya yang mulai menertawakannya. ia kesal dan ingin segera meninggalkan Amira dan Khalid kembali ke kursinya, namun ia tidak mempunyai cukup keberanian. Ia duduk di depan Amira sambil terus memandang wajah ayu yang kini tertutup masker yang sengaja Amira ambil dari saku kulotnya.
"Mohon jangan membuat masalah, Tuan. Aku ke sini untuk makan, bukan untuk membuat kau menggoda dan merayuku karena suamiku sudah memberikan apapun yang aku butuhkan. Silakan pergi karena dengan alasan apapun, posisimu dan laki-laki yang kau anggap miskin ini kalah kuat baik di mata hukum maupun di hadapan Allah."