Saat Amira diam dan menahan suaranya, ia mengelus bagian kewanitaan Amira, sehingga membuat Amira membuka mulutnya dan mengulurkan tangannya, mengambil tangan Khalid agar tak melakukan aksinya.
"Kanda, jangan."
Mendapatkan penolakan istrinya, Khalid segera menangkap tangan Amira dan membawanya menyentuh senjatanya yang sudah berdiri dan siap untuk digunakan saat itu juga. Amira menjerit merasakan benda panjang dan keras di tangannya. Tubuhnya gemetar membayangkan bagaimana bisa pusaka milik suaminya memasuki lubangnya yang kecil.
"Jangan membayangkan sesuatu yang menakutkan dulu, Sayang. rasakan saja sensasinya dan nikmati malam ini. aku yakin kau akan ketagihan dan meminta lagi nanti.'
"Ta-tapi, Kanda, aku takut."
Khalid segera mengulum bibir Amira dan melumatnya lembut, membuat Amira merasa nyaman dan menikmati aktivitas olahraga malamnya sambil terus memejamkan mata.