"Apa yang kau lakukan pada istrimu lagi, Khalid? Kau membuatnya marah?" Khalid yang melihat Dewi Sri terpana. Ia sama sekali tak menyangka kalau ibunya akan masuk ke kamarnya tanpa ijin.
"Ibu masuk kamarku? Apakah ada hal yang penting?"
Dewi Sri mengulurkan pakaian ke Amira tanpa kata. Selain karena malu, Dewi Sri juga tidak mau dianggap sebagai orang tua yang selalu ikut campur tangan urusan keluarga anaknya. Salah paham bisa terjadi perpecahan dan ia sama sekali tak menginginkan hal itu terjadi.
Dewi Sri keluar kamar anaknya dan melangkah menuju tangga. Sebelum menuruni satu tangga pertama, ia menoleh ke arah kamar anaknya yang masih terbuka.
"Kita menunggu di ruang makan, Sayang. Jangan lama-lama ya, kita sudah lapar banget"
"Iya, Bu."
Amira bersiap. Ia melangkah ke ruang ganti begitu juga dengan Khalid. seperempat jam kemudian, mereka sudah bersama menuruni tangga.