"Aku mencintaimu, Sayang. Jangan pernah ucapkan kalimat yang membuat aku kesal, walaupun aku benar-benar menyebalkan, OK? Aku akan menjaga dan mengembangkan cinta ini ketika aku sudah memiliki wanitaku. Walau awalnya aku mengagumi wanita lain, tapi sekarang sudah aku pupus. Mawar Jingga hanya masa lalu dan kau masa depanku."
"Benarkah?" Amira mengedik-edipkan kedua matanya mencoba menggoda suaminya. dalam hati ia bersorak. Entah mengapa mendengar Khalid melupakan Mawar Jingga hatinya bergetar. detak jantungnya meloncat dari detakan normal menjadi detakan yang lebih keras.
"Kau sedang menggoda suamimu? Jangan sampai kau menyesal kalau aku sampai . . . ."
"Sampai apa? Siapa juga yang menggoda? Kalaupun aku menggoda, aku sah-sah saja karena aku ini istrimu kalau kau lupa. Ha ha ha"
Khalid mencubit hidung Amira lalu membopongnya dan menaikkannya ke punggung Tatty.
"Kita pulang, lalu mandi dan makan setelah ini aku akan mengajakmu keluar."