Amira memeletkan lidahnya, mendengar pertanyaan suaminya. Ia benar-benar merasa lucu ketika Khalid memprotes ucapannya. Melihat istrinya menampakkan lidah, Khalid segera menangkap Amira, namun dengan gerakan lincahnya Amira bersalto, menghindari tangan Khalid. Khalid terpana menyaksikan gesitnya Amira menghindarinya.
"Wow, Dinda . . . ."
"Ayo tangkap aku!"
Amira menggoda sambil berkacak pinggang menunggu datangnya Khalid sambil tersenyum penuh makna. Ini pertama kalinya Amira menampakkan sisi kuatnya di hadapan Khalid. ia ingin suaminya sedikit membuka mata bahwa istrinya bukan wanita lemah seperti yang selama ini ia pikirkan.
"Kau mengejekku?"