Khalid masih menghindari serangan ibunya dengan mendekatkan tubuhnya ke Amira. Dia tahu, Ibunya tidak akan berani memukul Amira karena ia tidak ingin menyakiti menantunya. Meluhat Khalid bersembunyi di belakang istrinya, Dewi Sri hanya mencebik. Ia mengakui kecerdasan Khalid dalam hatinya.
"Jangan pernah berlindung di balik kelemahan istrimu! Awas saja kalau sampai kau membuat dia sakit karena aku salah sasaran. Kupukul kau dengan bogem palu agar kau memar dan tak mengulangi perbuatanmu ini."
"Ish, Ayah, Ibu, memangnya siapa sih yang jadi anakmu? Mengapa kalian memintaku untuk tidak mengintimidasi istriku tapi kalian berdua justru mengintimidasiku. Kalian tidak adil kalau begini."
"Katakan apapun tentang orang tuamu. Kami memiliki pemikiran yang sama, itu artinya kamu memang arogan dan perlu diberi pelajaran."