Khalid mengangguk lalu meninggalkan ruang IGD dan duduk di bangku panjang kembali. Dalam hati ia mengumpat kembali pada anak buahnya yang membawa istrinya ke rumah sakit ini. Kesal dengan kondisi sekarang, Khalid segera mengambil ponsel dan mengecek media sosial dan emailnya. Beberapa orang yang lalu lalang di depannya ia abaikan. Ia sama sekali tidak mempedulikan siapapun saat ini. yang terpenting dalam hidupnya sekarang adalah menunggu konfirmasi dokter tentang Amira dan email dari Andi tentang kondisi keraton terkini. Khalid juga masih disibukkan dengan email-email dari kantor, yang masuk satu persatu ke ponselnya. Di menit yang kesekian kali, ia mendengar panggilan dari pintu masuk IGD.
"Keluarga Nyonya Akuma"
Khalid mengerutkan keningnya sesaat, mencoba menganalisa nama asing yang ia dengar kemudian kembali kepada aktivitasnya semula tanpa mempedulikan petugas yang memanggil Nyonya Akuma.