Di dalam kamar mandi, Amira duduk di tepi bathtub sambil memandang sekeliling, mencari kemungkinan tempat paling aman untuk dia melarikan diri. Amira mencebik manakala tidak menemukan celah sama sekali. ia menutup wajah dengan kedua tangan sambil menemlungkupkannya di lutut, melengkungkan badannya sambil terus berpikir bagaimana ia bisa lepas dari penjara Khalid.
Tok tok tok
"Dinda"
Amira memandang pintu kamar mandi sambil menggelengkan kepalanya.Ia lupa tidak mengunci pintu, namun Khalid tak berani masuk tanpa persetujuannya. Amira memutar otaknya. Ia segera menjatuhkan tubuhnya di lantai.
"Dinda, mengapa lama sekali?"
Sekali lagi Khalid memanggilnya. Suaranya kali ini terdengar lebih panik manakala Amira tidak memberikan jawaban atas panggilan pertamanya. Khalid yang penasaran dengan apa yang sedang dilakukan istrinya, perlahan mendorong daun pintu dan mengintip Amira dari celah kecil karena daun pintu tergeser sedikit.
