Kasan menundukkan wajahnya, menyesalkan kejadian yang sudah terjadi di keraton kesultanan Adyaksa. Ia memandang Rashid dan Andika bergantian lalu memandang sultan Adyaksa mencoba meminta konfirmasi atas pemanggilannya ke keraton.
"Apakah kau akan menanyakan mengapa aku mengundangmu, Kasan?"
"Ampun Yang Mulia."
"Aku kan bertanya kepadamu, penasihat sultan yang bijaksana, kira-kira hukuman apa yang pantas didapatkan oleh anak yang mengkhianati orang tuanya?"
Kasan menarik napas dalam. ia pandang Rashid dan sultan bergantian. ada kecewa di wajah sultan dan ada penyesalan diwajah Rashid.
"Kita buang dia di pulau pribadi kita, Yang Mulia. Dia akan menjadi penunggu kedua puluh lima di sana."