Sesuai kesepakatan, Amira sore itu pulang. Namun Khalid menolak untuk membawa Amira ke keraton karena ia yakin akan terjadi penyerangan selanjutnya terhadap istrinya. Khalid juga menolak usul ibu dan ayahnya untuk membawa Amira ke rumah utama. Khalid lebih memilih membawa Amira pulang ke apartemen. Di sana mereka hanya hidup berdua saja karena pelayan hanya datang seminggu sekali, itu pun kalau Khalid memintanya datang, kalau tidak, pelayan tidak akan datang, sehingga Khalid merasa Amira akan lebih aman kalau ia tinggal di apartemen bersamanya berdua saja.
"Kau sama sekali tidak mengijinkan menantuku untuk tinggal di rumah kita, Khalid? Ibu kan pengin sekali mengobrol dengan Amira?" Tanya Dewi Sri sambil menata mengelus punggung Amira yang masih duduk di bed pasien. Amira memandang Khalid dan Dewi Sri bergantian. dia benar-benar tidak tahu mengapa kedua orang di hadapannya seolah ingin bertengkar sejak awal mereka bertemu. Dewi Sri memandang Amira lalu mencium wajahnya.