Khalid yang melihat keluarganya datang segera mendekat. ia ulurkan tangan dan menyalami keduanya, lalu memeluk ibunya erat. Dewi Sri Saraswati, perempuan yang sudah mengandung dan melahirkan halid melepaskan anaknya dan menangkup wajahnya.
"Kau sudah dewasa, Nak. Sebentar lagi akan menikah dan ibu baru tahu kalau selama ini ibu tidak pernah membimbingmu bagaimana berkehidupan yang baik. Maafkan Ibu ya Nank. Ibu selalu berdoa untuk kebahagiaanmu dan keluargamu kelak. Ibu bahagia sekali karena akhirnya cita-cita ayahmu untuk berbesan dengan Kanjeng Sultan terkabul. Bukan karena kedudukan, kekayaan atau apapun tapi semua karena persaudaraan yang erat di antara kami. Jangan pernah menyakiti hati Amira, anakku karena ibu yang akan menjadi orang pertama yang membuat perhitungan denganmu"
"Insya Allah, Bu."
"Ya sudah sekarang bersiaplah, Kanjeng Sultan sudah siap dan petugas pencatat nikah juga sudah duduk."
