"Iya, Ningsih senang sekali, akhirnya Mbok Darsih bisa pulang juga ke rumah setelah bertahun-tahun kita berpisah," ujar wanita itu seraya memeluk erat tubuh sang ibunda yang baru saja sampai dari perjalanannya yang cukup jauh.
"Sama, Ning, Mbok juga senang sekali bisa melihat kamu lagi. Terlebih sekarang kamu sudah mulai remaja, Nak, yang mana wajahmu akan sedikit berubah pada saat kamu berada di fase itu. Ibu tadi bahkan sempat pangling waktu lihat kamu bukakan pintu untuk ibu," ucap Darsih kepada putrinya yang belum juga melepaskan pelukannya.
"Ayo, sekarang kita masuk, yuk! Mbok mau segera ketemu sama Mbahmu," ucap mbok Darsih, berharap sang anak mau melepaskan pelukannya yang cukup erat dan membuat napasnya terasa sedikit sesak karena tak bisa bernapas dengan baik.
"Iya, Mbok," balas Ningsih yang kemudian mulai melepaskan pelukannya kepada sang ibunda. "Ayo, Mbok, kita ke kamarnya si Mbah," ajak gadis belia itu sambil menarik tangan sang ibunda agar mengikuti langkah kakinya.