Adnan menutup pintu mobil. Pria itu mengambil sendiri flashdisk yang ada di tempat duduk Lala. Pria itu menatap tajam ke arah Lala, gadis itu sangat menyusahkannya.
Karena tidak ada jalan lain untuk mengambil flashdisk tersebut Raka pun menelpon Adnan agar pria itu datang dengan kunci mobilnya. Tentu saja saat pria itu datang Lala ketakutan karena diirnya ijin untuk ke kamar mandi namun ternyata ini yang ia lakukan. Adnan pasti marah padanya.
Lala tidak berani menatap Adnan karena takut pria itu marah, dari tatapannya saja ketahuan kalau pria itu menaruh emosi kepadanya karena tidak melakukan perintah pria itu dengan benar. Namun Lala juga merasa dirinya bersalah. Ini semua karena pikirannya yang membuat gadis itu meninggalkan bahan presentasi itu di dalam mobil.
"M—maaf, Pak Adnan," ucap Lala meminta maaf. Gadis itu merasa bersalah.
Adnan hanya melihat gadis itu kemudian melangkah masuk kembalo ke dalam Resto.