"Jemput Citra, Zayn!" Papa menatap putranya tegas.
Sejak di mana ia tahu kalau Zayn merusak anak orang, Papa jadi sangat begitu sinis padanya. Bahkan yang menyebalkan lagi menyanjung-nyanjungkan Rayn di depannya. Please, semua orang juga akan sebal saat dibanding-bandingkan. Untuk Mama, lebih menyakitkan lagi, wanita itu mencuekinya sejak Citra datang ke rumah sampai sekarang. Citra benar-benar sebuah bencana bagi dirinya.
"Pa, dia punya banyak sopir pribadi." Zara menatap sang Papa jengah. Kelakuan Papa terlalu memanjakan Citra.
Papa menghela napasnya berat, "Tapi dia minta untuk kamu yang ngejemput!" serunya dengan kesal.
Zayn menghela napasnya berat, "Jangan dimanjain."
Kali ini Mama yang menatap Zayn dengan penuh ketajaman, "Kamu berani bantah Papa?" tanyanya dengan tegas.
Sejak saat itu, tak ada lagi suara lembut Mama yang Zayn dengar. Hanya suara tegas yang bahkan Zayn sendiri merasa sesak mendengarnya.