Zara kembali bersekolah hari ini, dengan Zayn yang menjemputnya. Lelaki itu memakai motor seperti biasanya. Namun, yang mengesalkan adalah saat Papa menariknya dan memintanya untuk ikut berangkat bersamanya saja. Mahendra lama lama memang makin menyebalkan. Lihat saja tingkahnya.
"Papa, tapi aku kan mau ini ... berangkatnya sama Kak Zayn. Kalau sama Papa, kasian Papanya harus bolak balik dari sekolah aku ke kantor Papa. Kan beda arahnya, Pa." Zara menatap Papa frustasi.
Lihatlah, mau berangkat sekolah saja harus pake acara drama begini. Pusing banget kepala Zara. Beneran deh.
"Nggak apa-apa kok papa bolak-balik. Ya? Ikut sama Papa aja ya." Mahendra menatap Zara penuh permohonan.
Zara menghela napasnya berat, Mahendra makin lama makin aneh tingkahnya.
"Masalahnya, Zayn udah jemput Papa, kenapa Papa nggak bilang dari tadi?" Zara menatap Mahendra frustasi.