Zara dan Agra kini sama sama berada di danau yang memang sudah lama tak Zara kunjungi. Danau yang pernah jadi saksi atas keputusasaannya sebagai manusia. Danau yang jadi saksi betapa bodohnya ia yang ingin membunuh dirinya sendiri. Bodoh sekali. Zara akui itu. Tapi tingkat sensitive perasaan manusia kadang berubah ubah tiap waktu. Dan saat itu, perasaan Zara benar benar sensitif itu. Zara saja saat mengingatnya jadi mengatai dirinya sendiri lebay.
"Bodoh banget ya aku dulu, Kak. Masa mau nenggelemin diri. Padahal kan yang sakit juga aku sendiri nanti." Zara menyeletuk.
Agra menoleh ke arah gadis itu, ia terkekeh pelan, dan melayangkan kecupan pada puncak kepala Zara, "Kamu lagi down banget waktu itu. Jadi pasti nggak mikirin apa-apa lagi selain itu. Kalau semua manusia waras, nggak akan ada banyak kasus bunuh diri di negara ini, Dek."
Zara tertawa pelan, ia menyandarkan kepalanya ke bahu Agra, "Makasih ya, Kak. Udah selametin aku dari kebodohan yang aku buat sendiri."