Saka langsung berdiri tatkala Zayn mengucapkan kalimat itu. Maka dari itu, Zara juga ikut berdiri. Jaga-jaga kalau tiba-tiba keduanya baku hantam kan bahaya. Apalagi saat Saka menatap Zayn penuh ketajaman. Kakak mana yang suka adiknya dikatai seperti itu?
"Apa? Nggak terima lo?" ujar Zayn pada Saka. Lantas lelaki itu kembali menatap Zara, menatap remeh ke arahnya.
"Anak kuliahan ya sekarang, besok kakak gue mau lo embat juga, Zar?" Zayn berujar dengan remeh.
Zara menggelengkan kepalanya kuat, "Bukan, Kak. Dia itu Kak Saka, dia--"
"Selingkuhan yang keberapa? Atau harusnya yang selingkuhan itu gu--"
Bugh.
"Diem, sialan!" Saka lebih dulu tak bisa menahan emosinya.
Ia memukul Zayn lebih dulu. Membuat lelaki itu menatap tajam ke arahnya. Zara sendiri takut, ia beralih pada sisi Saka, menarik lelaki itu agar tak meneruskan pukulannya.
"Udah, Kak. Zayn ... biar aku jelasin dulu." Zara masih berusaha menjelaskan.
