Ken memang sengaja untuk mengajak Zara jalan-jalan. Itu ia gunakan agar kembali merekatkan hubungannya dengan sosok Sang adik. Ken benar-benar sedih tatkala merasakan kecanggungan Zara padanya adalah kesalahannya sendiri. Zaranya berbeda. Tidak lagi manja padanya seperti dulu. Sekarang, Zara selalu melakukan apa-apa sendiri. Ke sekolah pun gadis itu lebih memilih untuk diantar jemput Ghibran dari pada berangkat bersama dirinya. Hal itu cukup menyakiti dirinya sendiri.
Namun apa daya. Semua yang terjadi, ia sendiri yang jadi penyebabnya.
"Zara mau jajan apa?" Ken bertanya pada sang adik.
Kini keduanya sudah mendudukkan diri di salah satu kursi taman. Zara menolehkan kepalanya ke sana ke mari, mengamati satu per satu pedagang yang ada di taman kota. Dan Zara merasa tertarik saat melihat es krim yang menggoda untuk segera dicicipi.
"Es krim aja, Kak."