Zara tak kunjung bangun juga. Gadis itu masih tidur dengan damai. Membuat semua orang merasakan arti gadis itu yang sebenarnya. Apalagi Kai. Lelaki itu yang paling terpukul atas apa yang terjadi pada sang adik. Banyak waktunya yang terbuang sia sia karena tidak ia manfaatkan dengan Zara. Dan itu terjadi karena dirinya yang hilang ingatan.
Baru saja menghabiskan waktu bersama sang adik, dan Zara kini tertidur yang entah kapan bangunnya. Kai sendiri tak mau pulang, menjaga adiknya sepanjang hari padahal lelaki itu belum juga pulih sepenuhnya.
"Kai, ayo makan dulu. Ini Tante bawain bubur ayam buat kamu juga."
Mama Zara sendiri sudah bisa kalau berjalan. Belva sendiri, bayi itu masih ada di inkubator karena lahir sebelum waktunya.
Kai menoleh, ia tersenyum tatkala mendapati Saka dan Mama lelaki itu.
"Makasih, Tante," ujarnya menerima bubur ayam yang Nyonya Mahendra itu sodorkan.
Wanita itu menganggukkan kepalanya dengan pelan, "Sama-sama," katanya.