Zara mendapat kabar dari Ghibran jikalau Rayn kecelakaan. Zara jadi ikut ikutan khawatir tentunya. Ingin sekali ia pergi ke rumah sakit tempat Rayn di tangani. Karena bagaimana pun lelaki itu tetap ia anggap sebagai figur seorang kakak walau nyatanya lelaki itu bukanlah almarhum kakaknya. Rayn tetap ia sayangi sebagai kakak.
Dan Zara tentunya turut mendoakan lelaki itu agar tak ada luka serius. Zara harap Rayn bisa kembali sehat seperti semula.
"Kamu belum tidur, sayang?"
Zara tersentak kaget tatkala suara Mama terdengar setelah suara pintu dibuka. Gadis itu menoleh dan mendapati mama dengan perut besarnya berjalan ke arahnya dan meletakkan segelas susu coklat di meja belajarnya. Wanita itu mendudukkan diri di ranjang kamar Zara. Maka Zara segera ikut mendudukkan diri di samping sang mama.
"Muka kamu kenapa kusut gitu?" Mama menatap putrinya bingung. Tangannya sendiri mengusap Surai hitam Zara yang lembut.
Zara menghela napasnya berat, "Kak Rayn kecelakaan, Ma."
