"Ya terserah gue lah, lagian nyokap lo juga fine fine aja." Zayn menyahut dengan tampang sinis.
Jelas saja, baru datang langsung dihadiahi pertanyaan seperti itu. Siapa yang tak merasa kesal? Apalagi Mama Ghibran yang fine fine saja. Wanita itu malah bersikap ramah padanya. Beda sekali dengan sosok putranya yang selalu saja minta ribut.
Mama Ghibran terkekeh, ia menatap Zayn dengan hangat, "Nak Zayn duduk aja dulu di kursi, nggak usah peduliin Ghibran. Cicipin dulu kue buatan tante sama Mama kamu."
Zayn mengulas senyum ramah, ia manut saja tatkala Mama Ghibran menariknya dan mendudukkannya di kursi.
"Cobain kuenya, Zayn." Mama Ghibran memberikan sepotong kue pada sosok Zayn.
Ghibran mendengus kesal. Zayn tetaplah ia anggap sebagai sebuah ancaman. Lelaki itu memilih untuk menarik Zara pergi dari dapur, mengajak sang kekasih untuk menuju ke gazebo belakang. Di sana lebih baik dari pada ia harus menatap wajah Zayn yang terasa menyebalkan.