Zara tertawa tatkala Zeta belepotan es krim. Menghindari kejenuhan, Zeta dan Ghibran mengajaknya untuk jalan-jalan. Mereka memilih mall sebagai tempat tujuan. Dan di sanalah mereka sekarang. Di salah satu kedai es krim di dalam mall.
Zara meraih tissue basah yang selalu ia simpan di dalam tasnya sendiri. Lantas gadis itu mengusap bibir Zeta yang belepotan dengan begitu telaten.
Zeta berterima kasih lantas kembali memakan es krimnya lagi. Gadis itu mengulas senyumnya lebar.
"Kak Zara, Zeta tadi udah minta maaf sama Raya. Tapi Raya diem aja, nggak ngomong apa-apa, dia malah pergi." Zeta menunduk dengan muka sedih.
Ghibran mengusap rambut hitam adiknya, "Mungkin Raya butuh waktu. Nanti Zeta coba minta maaf sama Raya lagi ya?" tanyanya.
Zeta menganggukkan kepalanya pelan, "Tapi ... katanya Raya mau pindah. Kemarin orang tuanya dateng datengin ibu guru."