Zara melangkah mundur dengan tatapan kosong, bahkan sampai semua oranh menerobos masuk, Zara malah mencoba untuk keluar. Hatinya terasa sesak tatkala melihat Zayn kembali seperti dulu. Tak ingin menangis di sana, Zara segera berbalik dan segera melangkah keluar dengan langkah tergesa.
Ia berlari menghampiri sosok Saka yang mendudukkan diri di samping Rayn. Mata Zara memerah.
"Dek, kamu kenapa?" Saka mengajukan pertanyaannya lebih dulu.
Zara mengusap air matanya yang sudah turun. Ia menarik tangan Saka, membuat lelaki itu bangkit.
"Kak, pulang."
Walau bingung, Saka mengangguk, ia pamit pada Rayn dan segera merangkul bahu sang adik menyusuri koridor menuju parkiran rumah sakit. Lelaki itu masih bingung, apalagi saat melihat Zara yang mengusap air matanya beberapa kali. Saka jadi merasa curiga pada gadis itu.
"Kamu diapain Zayn di dalem?" Saka bertanya sarkas.
Zara terisak dan menggelengkan kepalanya pelan, "Enggak apa-apa," ujarnya berbohong.
