Acara pertunangan Zayn dan Citra akhirnya selesai juga. Zayn langsung memilih untuk segera pulang setelah semua tamu undangan bubar. Tak peduli teriakan keluarga Citra dan Papanya yang memintanya untuk makan bersama keluarga besar. Rayn dan Raya sendiri juga masih berada di sana.
Tapi Zayn sendiri benar-benar tak peduli. Ia benar-benar ingin mengistirahatkan dirinya sendiri. Lelah sekali rasanya tubuhnya ini, bukan hanya raga tetapi juga pikirannya juga. Namun, lelaki itu beralih tujuan. Lelaki itu memilih untuk segera berbelok menuju ke arah rumah Zara.
Entahlah, Zayn ingin bertemu Zara. Zayn ingin menemui gadis itu. Zayn masih merasa tak rela kalau Zara bukan lagi jadi miliknya. Gadis itu sudah jadi milik Ghibran. Zayn menggeram kesal, ia memukul kemudi dengan kuat.
"Kenapa sih hidup gue jadi kaya gini?! Nggak ada yang sejalan sama ekspetasi!" seru Zayn kesal.
