Duduk termenung, kedua tangan melipat di atas perut. Ia mulai gelisah menunggu Pricilla yang sedang di tangani oleh Dokter dalam ruang IGD. Seketika Anton pun terperanjat mendengar ponsel milik Pricilla yang ia ambil dari dalam saku Pricilla bergetar. Anton terkejut setelah melihat nama Arini tertera di layar. Anton memutar-mutar ponsel milik Pricilla, ia bingung apa harus ia menjawab telepon dari Arini. Anton merasa takut dan bersalah karena hubungannya dengan Arini yang tidak baik sejak pertama bertemu lima tahun lalu.
"Ah ... Sudah lah. Sebaiknya aku tidak usah ikut campur urusan Pricilla dan Arini." Anton mematikan telepon dari Arini. Kemudian Anton berdiri dan berjalan mondar-mandir di depan ruang IGD. Sebenarnya, Anton merasa takut dan khawatir dengan keadaan Pricilla. Perasaanku cinta dan sayangnya terhadap Pricilla yang begitu besar sejak pertama bertemu, kini harus Ia lebur bersama kekecewaan yang datang dari ayah mertuanya sendiri. Pricilla menja
Tapi ....