Tiba di dalam kamarnya, Nicole menutup pintunya dengan kasar. Belum genap sehari kedatangan Bunda Farah, tapi sudah membuat kepalanya jadi pusing kepayang. Ia sampai mengabaikan pesan masuk dari Richard saat itu. Nicole berjalan kearah jendela, berdiri di sana sembari terus menatap keluar jendela.
"Anna, bisakah kamu kembali, An? Agar harapanku ini tidak sia-sia. Aku hanya ingin agar kamu kembali, dan aku ingin memulai semuanya dari awal. Semua hal yang telah kita lewati dengan perpisahan dan kenangan buruk yang bahkan membuatmu setiap hari merasa sedih. Aku tahu kamu masih berada di luar sana, meskipun semua orang telah menganggap mu pergi tetapi kini aku masih menyakinkan diriku bahwa kamu masih nyata. Ku mohon ... Tuhan, agar harapanku benar-benar menjadi nyata, dan aku sangat ingin kita bersatu kembali," gumam Nicole sambil terus menatap kearah luar jendelanya, dan mengingat semua hal yang telah kita lewati bersama.