"Tapi, aku tidak menyangka jika kebutuhan di sini sangat tinggi bahkan harga makanan saja bisa tiga lipat besarnya. Belum lagi aku juga harus bayar hutangku kepada Meliana. Lebih banyak aku harus berhemat agar nantinya aku bisa pelan-pelan membayar hutang ku karena aku sudah berjanji," lanjut Ara.
Di tengah ia berjalan kaki, tiba-tiba saja seseorang menepuk bahunya, dan dengan cepat Ara menoleh ke belakang. Di saat itu ia kebingungan melihat seorang pria asing dibelakangnya.
"Halo, namamu Ara ya? Kenalkan namaku Edwin, dan aku juga bekerja di rumah makan itu," ucap pria asing itu dengan tiba-tiba sembari mengulurkan tangannya untuk bersalaman.
Hal itu membuat Ara sedikit bingung karena hari pertamanya bekerja ia sudah ditemui oleh seseorang, namun dirinya tidak ingin sombong apalagi ia seorang pendatang. Ara pun menyambut sambutan hangat dari pria asing itu.