Tepat jam enam pagi, Abi sudah berpenampilan sangat rapi dengan setelan jas berwarna hitam. Rambutnya sudah klimis dengan poni ke atas, seperti kebanyakan aktor Korea. Parfum andalannya menyeruak ke hidung. Membuat orang yang ada di dekatnya sampai pusing.
Tidak lupa menggunakan jam tangan yang harganya fantastis, bisa dapat satu mobil mewah. Abi turun dari tangga menuju dapur. Niatnya, untuk makan tapi tidak ada sarapan apapun.
"Haura," teriak Abi membangunkan semua orang.
Firhan terkejut bukan kepalang melihat penampakan Abi yang sudah rapi sepagi itu. Firhan saja baru bangun tidur, air liurnya mungkin masih menempel di pipinya. Baim juga ikut terbangun mendengar teriakan Abi.
Haura yang saat itu masih di kamar mandi mencuci pakaian segera menuju sumber suara setelah panggilan kedua. Baju Haura saja masih basah terkena air.
"Astaghfirullah. Mau kemana pagi-pagi begini, Mas?" tanya Haura.