Adzan Magrib sudah berkumandang dan menggema. Haura duduk di sebuah sofa ruang tamu sembari menunggu kepulangan Abi. Tidak biasanya Abi pulang malam tanpa mengabari Haura. Ponselnya pun tidak bisa di hubungi sehingga membuat Haura khwatir.
Tidak ingin membuat kekhawatiran Kemal dan keluarganya, Haura berusaha untuk berpikir positif dan menunggu kepulangan Abi. Namun, sebelum itu Haura menunaikan sholat Magrib sendirian, baca Alquran juga sendirian. Rumah mereka saat itu terlihat begitu sepi tanpa ada sosok Abi.
Setelah menunaikan sholat dan lainnya. Haura menyiapkan makan malam untuk Abi walaupun ia tidak tahu Abi pulang kerumah atau tidak. Haura sempat berpikiran kalau Abimayu mungkin saja ke rumah Jesika untuk menemaninya. Namun, dengan cepat Haura menepis pikiran itu.
"Yah, minyak goreng habis. Bagaimana mau masak kalau enggak ada minyak goreng," gerutu Haura.