"Yang penting Neng Sheila suka dan seneng, pasti bakal Aa kasih."
"Gombal lo! Lagian gue udah kebal sama gombalan semua cowok. Dan pada akhirnya, mereka semua pergi ninggalin gue."
Ilham sedikit banyaknya tahu tentang Sheila. Ternyata dibalik sikapnya yang angkuh, gadis itu menyimpan banyak luka. Dan mungkin saat ini ia sedang merasa tersiksa atas luka yang belum sepenuhnya sembuh.
"Hmm.. Neng, kita jalan-jalan keluar, yuk!," ajak Ilham dengan bermaksud ingin menghibur hati Sheila.
"Jalan kemana?," tanya Sheila dengan kening mengkerut.
"Jalan-jalan aja. Tapi.. Aa Ilham nggak punya mobil."
Sheila memutar bola matanya jengah. Memang semua hal di dunia ini hanya di ukur dengan harta dan kendaraan mewah?
"Lo pikir gue cewek apaan? Mau lo bawa motor kek, kuda kek, atau kendaraan apa pun, gue gak peduli. Yang terpenting, lo asyik dijadiin temen."
Ilham diam sejenak. Mencerna kata-kata Sheila.
"Temen?," tanya Ilham dengan sedikit menekan pertanyaannya.
