"Jangan lupa besok. Aku tidak suka menunggu," kata Awan lagi sambil melangkah pergi meninggalkan Ken yang hanya tersenyum.
Gadis itu bahkan tidak pernah memandang wajahnya sama sekali.
**
Entah mengapa, malam ini begitu berbeda dari malam yang lain, hawa dingin terasa sangat mencengkram, padahal tidak ada jendela, atau AC yang tengah di hidupkan saat itu. Hanya saja, perasaan aneh terasa mengelayut di hati Awan. Ia bahkan tidak tahu alasan mengapa perasaannya seperti itu.
Saat itu, bulan tengah menggantung di langit, menampakan sinarnya yang cantik, membentuk sabit, berwarna putih, di langit terlihat bintang-bintang yang berkilau, lampu-lampu rumah mulai mati satu demi satu, Awan masih sibuk dengan berkas kasus yang di kirimkan padanya. Sedangkan Robin tengah meeting di kantor, dan akan pulang agak pagi, membuat hanya dirinya yang ada di Apartemen saat itu. Namun, tidak membuatnya takut untuk mengerjakan naskah yang saat ini ia kerjakan.