Kehadiran Yudi untuk Randi saat ini tak ubahnya bak dewi fortuna yang menyelamatkannya dari sebuah mara bahaya yang mungkin saja bisa membuat Randi dijemput dengan sangat cepat oleh Malaikat Izrail.
Lain Yudi untuk Randi lain juga Ayu untuknya, kehadiran Ayu saat ini tak ubahnya seperti Malaikat Izrail yang sedang menatapnya dengan tatapan yang sungguh tajam.
"Yudi," ucap Randi dengan senyum renjana yang tersungging dengan sangat manis di sana. Ayu sungguh tak habis pikir bagaimana bisa Randi tersenyum dengan begitu manisnya di saat makam Nadia saat ini masih basah.
Benar-benar bukan suami idaman, mungkin itulah umpatan yang Ayu sematkan untuk pria ini. Andai saja membunuh seseorang tidak dihukum penjara mungkin saja Ayu akan melenyapkan pria yang ada di hadapannya saat ini secara terstruktur, sistematis, dan masif.