"Jadi mama dan papa nggak nemenin aku pas selesai operasi gitu?" tanya Sari dengan kening yang berkerut bagaikan kulit jeruk.
"Mereka temani kamu, tapi setelah aku kembali sehabis adzankan anak kamu mereka sudah nggak ada. Hanya ada Ayu dan Yudi." Air bening telah tergenang di pelupuk mata Sari kala mendengar penjelasan yang diberikan oleh Dimas.
Bagaimana bisa Dimas memiliki hati seindah malaikat. Seharusnya setelah Sari melukai hati Dimas, lelaki itu membencinya dengan teramat sangat bukannya tetap menghujani Sari dengan segudang sifat dan perlakuan istimewa. Hal seperti itu akan membuat Sari lebih merasa hina, meskipun Dimas tak pernah mengatakan hal seperti itu tetap saja Sari telah menjudge buruk dirinya sendiri.
"Kamu adzankan Arsi?" tanya Sari dengan nada bergetar menahan tangis.
"Iya, nggak boleh ya?" Ada raut kekhawatiran yang saat ini sedang terpancar jelas di kedua manik Dimas. Dia takut kalau hal ini akan membuat Sari murka dan kembali menjaga jarak dengannya.