"Kak Sari sudah sadar?" tanya Ayu dengan raut wajah datar. Maksud Ayu bukan seperti itu, dia hanya ingin agar terlihat biasa-biasa saja di hadapan Dimas. Untuk saat ini Dimas sepertinya lebih menyeramkan dibandingkan singa kelaparan.
Hampir miriplah dengan cenayang. "Belum sih, tapi anaknya udah selesai semua. Udah aku adzankan dan juga sudah menjalani terapi skin to skin." Ayu dan Yudi hanya mengangguk atas penjelasan yang diberikan di oleh Dimas.
"Boleh aku masuk?" tanya Ayu pada Dimas, tapi dia tak berani untuk menatap kedua manik mata dokter muda yang berada tepat di hadapannya itu.
"Boleh," jawab Dimas dengan singkat lalu sedikit memberi jalan agar bisa Ayu bisa masuk menemui sang kakak.
Kini yang tersisa hanya Dimas dan Yudi di depan pintu ruang perawatan Sari. "Terima kasih, ya untuk hari ini," ucap Yudi dengan sangat tulus. Dan Dimas hanya mengangguk tanda mengerti.