"Aku nggak punya bakat sehebat Bayu, Ma--"
"Mau selama apa sih kamu menggantungkan semuanya pada Bayu. Bahkan hal terkecil, yang sebenarnya bisa untuk kau lakukan sendiri kamu juga haus merepotkan Bayu." Seperti inilah rutinitas pagi di kamar utama. Selau saja dibuka dengan perdebatan receh antara Galih Surya Atmadja dan Kinanti Sekar Kinashi.
"Selama napasku masih berdesah dan jantungku terus memanggil indah namamu--"
BUG~~~
Satu lemparan bantal dari Mama Kinanti sukses mengenai Papa Galih. Sungguh terlalu pagi untuk mereka memulai perdebatan. Semoga saja dengan ini Mama Kinanti mengurungkan niatnya untuk mengunjungi Sarri sehingga rahasia ini tetap sama terkendali.
Waktu terus berlalu Mama Kinanti telah siap dengan dress berwarna mustard, rambut yang diikat setengah dan poni yang menutupi jidatnya dengan sangat sempurna.
Yudi yang melihat sang mertua baru saat turun sungguh dibuat terpesona. Sungguh inilah yang dinamakn dengan the real awet muda.