Malik hanya bisa mengerutkan keningnya mencoba menelaah apa maksud pertanyaan Dimas barusan, tapi sayang otak Malik terlalu buntu untuk hal tersebut.
"Apaan sih?" tanya malik dengan kening yang berkerut bagaikan kulit jeruk.
"Gue lagi kena yang namanya hukum karma seorang playboy. Gue dulu suka mempermainkan ccewek, memberikan merrekaahrapan palsu dan sekarangg semua itu kini berimbas ke gue." Malik hanya diam tak sedikit pun menyela ucapan Dimas tersebut meskipun dia bisa tapi dia ingin agar Dimas menumpahkan uneg-unegnya agar dia pun juga lega hatinya.
Barulah ketika Dimas benar-benar selesai menumpahkan segala gundah di hati nya barulah Malik menggemakan tawaa nya sehingga mereka menjadi pusat atensi semua mahasiswa yang berada di kantin ini.