Kedua manik mata Akbar menatap Dimas secara intens sebagai seorang sahabat Akbar tentu bisa mencium gelagat aneh yang sedang dibawa oleh Dimas. Pasti ada niat terselubung yang sedang disembunyikan oleh Dimas. Dan satu-satunya orang yang bisa Akbar jadikan sebagai sumber terpercaya hanyalah sang kakak, Malik Ibrahim.
Dimas yang ditatap oleh Akbar harus sekuat tenaga untuk menyembunyikan rasa gugupnya. Tatapan yang sedang dilayangkan oleh Akbar tak ubahnya seperti tatapan singa lapar yang siap untuk menerkam mangsa buruannya yang kini berada tepat di hadapannya.
"Kakak kok bisa dengan Ayu?" tanya Akbar dengan nada yang begitu dingin. Cukup lama Dimas mengenal Akbar, di matanya Akbar adalah orang yang memiliki sifat yang terlampau cuek, tapi kenapa justru kini Akbar berubah dengan sangat drastis? Sungguh rese, pikir mahasiswa fakultas kedokteran tersebut.