Nabastala mulai berganti warna dengan menjadi jingga. Malam akan segera datang. Tapi Dimas tak sedikit beranjak dari duduknya di bangku taman kampus. Bagaimana dengan wajahnya? Tentu saja seperti baju tak tak terjamah oleh setrikaan panas.
Malik yang baru saja menyelesaikan kelasnya tak sengaja melihat sang sahabat duduk dengan kondisi wajah yang tak baik-baik saja.
Malik pun segera memanjangkan langkahnya untuk bisa sampai ke tempat Dimas terduduk lesu seperti kehilangan daya saja dianya.
Andai melompat dari lantai tiga gedung ini tidak membuat orang meregang nyawa sudah pasti Malik akan melakukannya, hanya demi sang sahabat, Dimas.