Dia lantas bangun dari duduknya dan segera menghampiri Thareq Akbar Satria.
"Aduh, Kak! Sakit," pekik Akbar saat Sari memutar sebelah daun telinga Akbar.
"Sayang, sudah!" Tapi sedikit pun Sari tak menggubris titah yang diberikan Dimas. Semua ucapan sang suami hanya sebatas angin lalu di kedua telinga Sari Indah Purnama.
"Kamu dari mana, hah?" tanya Sari dengan nada lantang dan lugas seraya berkacak pinggang.
Lalu Akbar? Pria hanya sibuk dengan telinganya yang dijewer tanpa belas kasih oleh Sari Indah Purnama.
"Bar, kalau ditanya tuh jawab dong!" Sari sepertinya sedang melupakan satu hal di mana dia kini berada.
"Sayang ini tuh Rumah Sakit, jaga batasan kamu. Apalagi Ayu juga baru sadar." Emosi dalam benak Sari mendadak menurun manakala mendengar ucapan sang suami. Tapi dia berjanji tidak akan membiarkan Akbar lolos dengan mudahnya. Tidak pernah dan tidak akan pernah.
~~~
